Pada saat terjadi
perubahan moda perkuliahan dari offline menjadi online, semua pemangku
kepentingan harus menyesuaikan diri. Manajemen fakultas khususnya bidang
akademik, para dosen, tenaga administrasi, staff IT, tak terkecuali mahasiswa. Sebagai
subjek utama dalam pembelajaran di
kampus, mahasiswa terpaksa harus cepat menyesu-aikan diri dengan model perkuliahan
daring. Dalam model perkuliahan berbasis jaringan internet tersebut, mahasiswa
menemui berbagai kendala dan pengalaman
belajar yang bervariasi.
Pengalaman belajar yang bervariasi dituangkan dalam tulisan mahasiswa yang dikompilasi dalam bentuk bunga rampai ini. Tulisan mereka mencakup beberapa isu dalam pembe-lajaran online seperti masalah kesulitan jaringan atau sinyal, masalah keterbatasan paket internet, masalah tampilan layar ini pembelajaran daring, komunikasi dengan dosen secara daring yang seringkali menimbulkan salah faham, sampai dengan masalah social-ekonomi, dan psikologis mahasiswa yang berpengaruh terhadap kelancaran keberlangsu-ngan proses belajar mengajar online.
Buku ini terdiri dari dua bagian. Pertama mengupas landasan teoritis empiris berupa kesiapan dosen dan manajemen fakultas dalam menindaklanjuti isu pembelajaran bauran atau blended learning, juga tentang bagaimana teori manajemen kelas dapat diterapkan dalam mengelola perkuliahan daring, serta tentang model pembelajaran hybrid yang diterapkan dalam masa transisi dan pasca pandemi.
Dalam bagian pertama buku ini dibahas tentang telah siapnya dosen dan manajemen FIB dalam mengelola pembelajaran bauran (blended learning). Dalam model blended ter-sebut terdapat sesi online yang notabene sangat bermanfaat ketika pandemic menye-rang. Sesi online dalam model blended inilah yang nantinya dipergunakan secara penuh selama masa pandemi.
Bagian kedua buku ini adalah
bagian yang mencerminkan sepenuhnya judul buku, yaitu Kisah Angkatan Rebahan:
Warna-warni Pengalaman Belajar mahasiwa kuliahonline di masa pandemic. Bagian
ini merupakan bunga rampai dari kesan, pengalaman belajar, dan curahan hati 22
mahasiswa selama mengikuti kuliah daring di masa pandi covid 19. Julukan “angkatan
rebahan” disematkan kepada mahasiswa yang selama empat semester mengikuti
kuliah secara online, sebuah kegiatan perkuliahan yang bisa dilakukan dengan
cara rebahan.
Bagian ketiga adalah penutup yang memaparkan hybrid learning sebagai alternatif pembelajaran masa depan yang bisa mulai diterapkan di masa kini di era new normal.
Pembaca buku ini diharapkan berasal dari kalangan kampus baik mahasiswa maupun dosen, pemerhati pendidikan, dan masyarakat pada umumnya.