Metodologi
Wellbeing (WM) adalah suatu pendekatan atau kerangka kerja yang digunakan untuk mengukur dan meningkatkan kebajikan, kemaslahatan dan
kesejahteraan individu atau kelompok. Metodologi ini bertujuan untuk memahami
dan meningkatkan kualitas hidup, kebahagiaan,
serta kepuasan hidup seseorang atau komunitas. Berikut adalah penjelasan lebih
lanjut mengenai metodo-logi
Wellbeing (WM):
1. Pendekatan
Holistik: Metodologi Wellbeing (WM) melibatkan pendekatan holistik dalam
mengukur dan memahami kesejahteraan. Ini berarti tidak hanya mempertimbangkan aspek fisik, tetapi juga emosi,
sosial, intelektual, dan spiritual dalam hidup seseorang.
2. Indikator
Kesejahteraan: WM menggunakan berbagai indikator untuk mengukur kesejahteraan,
termasuk tingkat
kebahagiaan, kepuasan hidup, tingkat stres, hubungan sosial, kesehatan fisik dan mental,
pendapatan, pekerjaan, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi kualitas hidup.
3. Data
Kuantitatif dan Kualitatif: Metodologi ini mengga-bungkan data kuantitatif (angka, statistik) dan
data kualitatif (cerita, wawancara) untuk memberikan pema-haman yang lebih lengkap tentang kesejahteraan
individu atau kelompok.
4. Partisipasi Aktif: Metodologi Wellbeing sering melibat-kan partisipasi aktif dari individu atau kelompok yang sedang diteliti. Ini dapat melibatkan wawancara, kuesioner, diskusi kelompok, atau metode lain untuk mendapatkan wawasan dari perspektif mereka sendiri.
5. Intervensi
dan Perbaikan: Salah satu tujuan utama WM adalah untuk memberikan panduan
tentang cara meningkatkan
kesejahteraan. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi kesejahteraan,
organisasi atau pemerintah dapat merancang intervensi atau kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup individu atau komunitas.
6. Fleksibilitas:
Metodologi Wellbeing tidak memiliki pen-dekatan
yang baku atau satu ukuran cocok untuk semua. Ini dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan konteks yang berbeda, sehingga dapat digunakan oleh berbagai
kelompok organisasi, atau pemerintah.
7. Pendekatan
Praventif: Metodologi ini juga dapat digunakan
sebagai alat untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat mengurangi
kesejahteraan dan untuk merancang tindakan-tindakan yang dapat mencegah potensi
masalah tersebut.
Metodologi
Wellbeing (WM) telah menjadi penting dalam berbagai bidang, termasuk psikologi,
ekonomi, ilmu sosial, dan kebijakan publik. Ini membantu kita lebih memahami Bagaimana
faktor-faktor tertentu, seperti pendapatan, pekerjaan, hubungan sosial, dan
kesehatan, dapat memengaruhi
kualitas hidup individu dan komunitas, sehingga memungkinkan kita untuk
mengambil tindakan yang lebih baik untuk meningkatkan kesejahteraan.